Tren  

10 Kesalahan Fatal Budidaya Cabai di Musim Hujan, Petani Wajib Tahu!

Oleh : Karlina Indah | Mitra Tani

Redaksi

KlikGenZ – Musim penghujan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi petani cabai. Ketersediaan air memang melimpah, namun kondisi lahan yang terlalu lembap justru dapat menimbulkan berbagai masalah serius pada tanaman. Cabai termasuk tanaman yang sensitif terhadap kelebihan air, sehingga kesalahan kecil dalam budidaya dapat berakibat fatal, mulai dari pertumbuhan yang terhambat hingga serangan penyakit yang merugikan. Tidak jarang, petani mengalami gagal panen hanya karena kurang memahami cara menyesuaikan teknik budidaya dengan kondisi musim hujan. Berikut merupakan beberapa kesalahan budidaya cabai yang sering dilakukan petani di musim penghujan

1. Tidak Cek pH

Salah satu kesalahan yang sering diabaikan petani cabai di musim penghujan adalah tidak mengecek pH tanah sebelum tanam. Padahal, pH tanah sangat menentukan ketersediaan unsur hara yang bisa diserap tanaman. Pada musim hujan, curah air yang tinggi cenderung membuat tanah menjadi lebih asam karena tercuci oleh air hujan. Jika pH terlalu rendah, akar cabai sulit menyerap nutrisi, sehingga pertumbuhan terhambat dan tanaman rentan terserang penyakit. Idealnya, pH tanah untuk cabai berada di kisaran 6 – 6,5 dengan pH optimal 6,2.

Baca Juga  Program Paket Ekonomi 2025 Prabowo: Bukti Keberpihakan Pemerintah untuk Rakyat

2. Bedengan dengan ukuran kecil dan terlalu pendek

Bedengan yang rendah akan mudah tergenang air saat curah hujan tinggi, sehingga akar cabai menjadi lembap berkepanjangan. Kondisi ini sangat rawan memicu serangan penyakit akar seperti busuk pangkal batang dan layu fusarium. Selain itu, aerasi tanah juga berkurang sehingga pertumbuhan tanaman tidak optimal. Idealnya, di musim hujan bedengan dibuat lebih tinggi, sekitar 50 cm dengan lebar 150 cm, agar air dapat mengalir lancar. Bedengan yang proporsional akan menjaga kondisi akar tetap sehat dan kuat menghadapi cuaca basah.

3. Membuat lubang mulsa terlalu banyak

Kesalahan yang sering terjadi saat budidaya cabai di musim penghujan adalah membuat lubang pada mulsa terlalu banyak atau terlalu besar. Padahal, fungsi utama mulsa plastik adalah melindungi tanah dari percikan air hujan, menjaga kelembapan, dan menekan pertumbuhan gulma. Jika lubang yang dibuat berlebihan, air hujan akan mudah masuk dan menggenang di sekitar perakaran, sehingga tanah menjadi becek dan rentan ditumbuhi gulma. Kondisi ini dapat memperburuk kelembapan mikro di sekitar tanaman dan memicu penyakit jamur maupun bakteri. Oleh karena itu, lubang mulsa sebaiknya dibuat secukupnya, hanya sesuai kebutuhan tanaman, agar fungsi perlindungan tetap maksimal.

Baca Juga  Trik Mengelola Keuangan Jelang Lebaran

4. Drainase tidak lancar

Drainase yang tidak lancar menjadi salah satu kesalahan fatal dalam budidaya cabai di musim penghujan. Tanaman cabai sangat sensitif terhadap kondisi lahan yang tergenang air, bahkan dalam waktu singkat akar bisa mengalami kerusakan. Jika air hujan tidak segera terbuang melalui saluran drainase, kelembapan tanah akan meningkat drastis dan memicu munculnya penyakit tular tanah seperti busuk akar, layu fusarium, atau bakteri. Sayangnya, banyak petani kurang memperhatikan pembuatan saluran air di sekitar bedengan.

5. Menanam 2 tanaman/lubang tanam