“Hotel kita di sini belum ada ballroom yang menampung hingga 2.000 orang, sehingga sering kalah bidding,” ujarnya.
Ketika hal itu disampaikan ke Oesman Sapta, cerita itu bak gayung bersambut. Oesman Sapta langsung tertarik dan menjadikan bekas Hotel Kyrad Bumi Minang sebagai hotel berkapasitas besar.
“Ketika itu Pak OSO langsung tertarik dan akan membangun hotel dengan ballroom besar,” ungkap Fadly Amran.
Sementara, Oesman Sapta menyebut, ketertarikannya terhadap Hotel Bumi Minang lantaran memiliki lokasi yang sangat strategis, berada di pusat kota dan dekat dengan berbagai objek wisata unggulan Kota Padang.
“Kami ingin menjadikan Hotel Bumi Minang sebagai hotel bertaraf internasional yang tetap mempertahankan nilai budaya Minangkabau. Desainnya akan mengusung konsep semi-modern berpadu sentuhan tradisional,” katanya.
Oesman Sapta menargetkan proyek renovasi hotel selesai dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan. (*/red)






