Nagari  

Nagari Kuranji Hulu Semarakan Kembali Manyerak Anak Daro, Tradisi Masyarakat Padang Pariaman

Redaksi

Wali Nagari Kuranji Hulu, Salaman Hardani, Dt. Harimau, dalam laporannya menjelaskan bahwa festival ini diangkat kembali karena tradisi manyerak anak daro sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

“Tradisi ini merupakan warisan luhur dari nenek moyang kita. Dulu menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat, tapi kini mulai tergerus oleh kemajuan zaman. Karena itu, kami ingin menghidupkannya kembali melalui kegiatan ini,” ungkapnya.

Festival Manyerak Anak Daro diikuti oleh delapan korong di Nagari Kuranji Hulu. Selain lomba utama manyerak anak daro, acara juga dimeriahkan dengan penampilan seni tradisi seperti inyiak reno, tari pasambahan, tari galombang, tari piring, dan atraksi menyemburkan api, hingga tarian milenial dari generasi muda nagari.

Baca Juga  "Info Suger Berkah" Gerakan Sosial dari Milenial untuk Masyarakat

Kegiatan berlangsung meriah dengan kehadiran niniak mamak, para perantau, camat, unsur Forkopimca, para wali nagari, dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Sungai Geringging.

Sebagai bentuk komitmen pelestarian budaya, pihak nagari berencana menjadikan Festival Manyerak Anak Daro sebagai agenda tahunan tetap setiap tanggal 11 November.

“Kita berharap kegiatan ini terus berlanjut setiap tahun agar menjadi simbol semangat kita dalam menjaga warisan budaya Minangkabau,” tutup Salman. (*/red)