Tak Perlu Bajak, Produksi Naik: Inovasi Sawah Pokok Murah dari Sumbar

DJPb Sumbar Dukung Sawah Pokok Murah, Dorong Produktivitas dan Ketahanan Pangan

Dua orang petani melakukan penanaman padi sistem inovasi Sawah Pokok Murah di Ladang Lawah Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat./Istimewa

PADANG, KLIKGENZ  – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Barat mendukung inovasi Sawah Pokok Murah karena dinilai mampu meningkatkan produktivitas padi dan menekan biaya pertanian.

Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Mohammad Dody Fachrudin, mengatakan sektor pertanian masih memegang kontribusi besar terhadap PDRB Sumbar sebesar 21,37%, namun pertumbuhannya melambat. Produksi padi pun tercatat turun pada 2024, yakni sekitar 1,3 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Ketahanan pangan jadi prioritas nasional. Perlu inovasi, kolaborasi, dan peningkatan kualitas SDM untuk menjawab tantangan ini,” katanya, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, Sawah Pokok Murah bisa menjadi alternatif karena mengurangi input, tapi meningkatkan hasil panen. Ia berharap model ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Kepala Subdit Pelaksanaan Anggaran I, Arie Suwandani, menambahkan bahwa ketahanan pangan tidak sekadar kecukupan pangan, tetapi juga akses yang merata dan aman. Ia menyoroti tantangan 2025 seperti fluktuasi harga beras, dampak iklim, serta masalah gizi kronis.

“Indonesia punya potensi jadi lumbung pangan dunia. Namun harus dihadapi dengan anggaran yang tepat sasaran dan sistem yang terintegrasi,” ucapnya.

Pemerintah sendiri mengalokasikan Rp155,5 triliun untuk ketahanan pangan 2025, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta orang, cetak sawah seluas 225.000 hektare, subsidi pupuk Rp44,15 triliun, serta pembangunan irigasi dan bendungan senilai Rp20,72 triliun.

Exit mobile version