BMKG: Musim Kemarau 2025 Datang Telat dan Lebih Pendek

“Sumatra dan Kalimantan justru sudah mengalami beberapa dasarian berturut-turut dengan hujan lebih rendah dari normal,” tambah Dwikorita.

BMKG memperkirakan curah hujan tinggi di beberapa wilayah akan terus berlanjut hingga Oktober 2025, sehingga musim kemarau tahun ini cenderung lebih pendek dari biasanya.

Dwikorita mengingatkan, kondisi ini membawa dua sisi: positif untuk padi karena pasokan air tetap terjaga, tapi berisiko bagi hortikultura yang rentan terhadap kelembapan tinggi.

“Petani hortikultura perlu mengantisipasi dengan sistem drainase yang baik dan perlindungan tanaman,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi dinamika iklim yang tidak menentu akibat perubahan iklim global.

“Informasi prediktif BMKG harus jadi dasar kebijakan di sektor pertanian, air, dan kebencanaan. Musim kemarau tahun ini adalah tantangan sekaligus ujian adaptasi iklim nasional,” tutup Dwikorita.(*)