Fenomena Bediding Landa Jakarta, Suhu Capai 25 Derajat Celsius

Jakarta mendung. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Fenomena ini dikenal sebagai bediding, yakni kondisi khas selama musim kemarau di wilayah tropis seperti Indonesia. Menurut BMKG, bediding terjadi karena berkurangnya tutupan awan dan minimnya curah hujan, sehingga panas yang diserap permukaan bumi pada siang hari lebih cepat dilepaskan ke atmosfer saat malam.

“Fenomena udara dingin ini di wilayah Jawa dikenal sebagai bediding. Dalam konteks klimatologi, bediding merupakan hal yang normal karena berkaitan dengan kondisi atmosfer saat musim kemarau,” tulis BMKG dalam laman resminya.

Langit yang cerah dan minim awan mempercepat pelepasan panas bumi ke luar atmosfer, sehingga udara permukaan menjadi lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.

Baca Juga  Makan Bergizi Gratis di Padang Panjang Mulai 17 Agustus 2026

Meski merupakan fenomena alamiah, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampaknya terhadap kesehatan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Suhu dingin dapat memengaruhi daya tahan tubuh jika tidak diantisipasi dengan baik.

Fenomena udara sejuk di wilayah Jabodetabek ini diperkirakan tidak akan berlangsung sepanjang tahun. Namun, hingga akhir Juli, suhu dingin masih akan menemani aktivitas harian warga ibu kota.(*CNN)