JAKARTA, KlikGenZ — Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menanggapi kritik dari Anggota Komisi II DPR RI, Giri Ramanda Kiemas, yang menyebut Bawaslu “kurang pintar” dalam mengelola anggaran.
Menurut Bagja, rendahnya serapan anggaran bukan karena lemahnya perencanaan, melainkan karena minimnya laporan pelanggaran dan penyelesaian sengketa dalam tahapan pemilu dan pilkada.
“Minimnya laporan pelanggaran serta sengketa proses pemilu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi serapan anggaran,” ujar Bagja, Senin (7/7/2025).
Ia menambahkan bahwa tumpang tindih jadwal antara tahapan Pemilu dan Pilkada turut memengaruhi alokasi belanja anggaran Bawaslu. “Saat tahapan Pilkada dimulai, fokus penggunaan anggaran pun bergeser, sehingga realisasi tidak maksimal,” lanjutnya.