PADANG | KlikGenZ – Di balik podium, Rahmat Bagja tampak tenang namun penuh makna. Sabtu, 12 Juli 2025, menjadi salah satu hari paling bersejarah dalam hidupnya. Ketua Bawaslu RI itu resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Andalas (UNAND), menutup perjalanan panjang dan berliku yang ia tempuh dengan tekad dan kesabaran.
Ujian terbuka yang digelar di Aula Gedung Pancasila Fakultas Hukum UNAND itu bukan sekadar formalitas akademik. Bagi Rahmat Bagja, itu adalah panggung pembuktian. Disertasinya yang berjudul “Perlindungan Hukum terhadap Hak untuk Dipilih melalui Penegakan Hukum Administrasi Pemilihan Umum” bukan hanya hasil riset ilmiah, tetapi juga cerminan dari kiprah dan kegelisahannya selama bertahun-tahun mengawal demokrasi Indonesia.
“Saya sempat gagal menyelesaikan studi doktor sebelumnya,” ujar Rahmat dengan nada rendah hati usai dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Namun kegagalan itu tidak membuatnya menyerah. Ia justru memilih untuk memulai kembali, memupuk semangat dari titik nol, dan menempuh jalan baru di UNAND sejak 2020.
Tahun demi tahun ia jalani di tengah kesibukan sebagai Ketua Bawaslu. Di balik kesibukan merespons dinamika politik nasional, ia tetap menyempatkan diri menulis, membaca, berdiskusi, dan memperdalam refleksi akademik tentang hak konstitusional warga negara.
Disertasinya dibimbing oleh tokoh-tokoh hukum terkemuka. Prof. Dr. Saldi Isra Hakim Mahkamah Konstitusi menjadi promotor. Bersama para akademisi lain seperti Prof. Dewa Gede Palguna, Dr. Khairul Fahmi, hingga Dr. Suhartoyo sebagai penguji eksternal, ujian itu menjadi momen intelektual yang sarat makna.