Program MBG juga disebut mendorong perputaran ekonomi di sektor kuliner. Banyak restoran, kafe, hingga hotel mengubah fungsi dapurnya menjadi dapur produksi gizi.
“Biasanya satu restoran melayani 500 pengunjung, sekarang bisa 3.500 porsi per hari tanpa tamu makan di tempat. Semua dikirim ke sekolah atau rumah bagi ibu hamil, menyusui, dan anak balita,” jelasnya.
Dadan menambahkan, saat ini 17 ribu calon SPPG sedang menjalani proses verifikasi, dengan percepatan 200–300 verifikasi per hari. Pihaknya juga memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga, mulai dari pemilihan bahan baku, waktu memasak, hingga pengiriman.
“Kami pastikan makanan tidak terlalu lama disimpan, waktunya maksimal empat jam sejak selesai dimasak hingga dikonsumsi,” tegasnya.
Dengan dukungan lintas sektor dan pembiayaan bersama pemerintah serta mitra, program Makan Bergizi Gratis diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak utama peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia.(*)