Malam hari, situasi darurat semakin terasa. Posko pengungsian didirikan di balai banjar dan sekolah. Aparat gabungan TNI, Polri, BPBD, dan relawan mengevakuasi anak-anak, lansia, serta perempuan ke tempat aman.
Pasca kejadian, hujan mulai mereda, tetapi banjir menyisakan lumpur tebal dan kerusakan berat. Pemerintah daerah menetapkan status darurat bencana sambil mendata korban, kerugian, dan kebutuhan darurat warga.

“Air datang sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Untung keluarga bisa dievakuasi ke posko,” ujar Made, warga Gianyar yang rumahnya terendam banjir.
Sementara itu, Kepala BPBD Bali menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat penanganan. “Kami prioritaskan evakuasi warga terdampak serta distribusi logistik di lokasi pengungsian,” jelasnya.*