“Presiden Jokowi sampai memanggil saya karena meski pembangunan jalan, mesin ekonomi tetap pincang. Hanya pemerintah yang bergerak, sedangkan 90 persen ekonomi yang bergantung pada konsumsi domestik justru melambat,” ungkapnya.
Menurut Purbaya, lemahnya pertumbuhan uang beredar bahkan ikut memicu keresahan sosial yang berujung demonstrasi besar-besaran beberapa waktu lalu.
Dana ‘Nganggur’ Harus Digerakkan
Uang negara yang diparkir di BI, kata Purbaya, berasal dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA). Jika tidak segera digerakkan, maka ekonomi Indonesia akan terus sulit tumbuh.
Karena itu, Purbaya optimistis langkah menarik dana tersebut ke perbankan akan membuka lapangan kerja baru dan mempercepat pemulihan ekonomi.
“Saya yakin betul, kalau percobaan pertama ini berhasil, langkah serupa akan terus kita replikasi untuk menghidupkan perekonomian nasional,” pungkasnya.