Dalam sambutannya, Bupati JKA menekankan bahwa momentum kemerdekaan harus dimaknai sebagai ajang mempererat persatuan.
“Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan ini sebagai refleksi diri, dengan cara memperkuat silaturahmi, menumbuhkan gotong royong, dan bahu-membahu menyelesaikan persoalan masyarakat. Itulah identitas sejati Padang Pariaman,” ucapnya.
Senada dengan itu, Wali Nagari Sikucur, Asrul Khairi, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak. Menurutnya, keberhasilan acara tidak lepas dari dukungan masyarakat kampung halaman maupun perantau.
“Tradisi sato sakaki, badoncek kembali kita hadirkan. Inilah kekuatan pembangunan nagari ketika semua unsur saling berkolaborasi, menutupi kekurangan satu sama lain,” tuturnya.
Dukungan Sponsor
Kegiatan ini juga didukung sponsor, salah satunya Perumdam Tirta Anai. Direktur Aznil Mardin mengajak masyarakat ikut serta dalam pengawasan pelayanan air bersih.
“Kami berupaya keras memperbaiki layanan PDAM. Kritik, saran, dan partisipasi masyarakat sangat kami harapkan agar PDAM semakin baik dan memberi manfaat nyata bagi Padang Pariaman,” katanya.
Simbol Kekompakan
Lebih dari sekadar olahraga bersama, Gerak Jalan Jantung Sehat di Nagari Sikucur menjadi simbol kekompakan masyarakat, pemerintah, dan perantau. Semangat kebersamaan ini menghadirkan pesan bahwa nilai juang kemerdekaan tidak hanya dirayakan, tetapi juga diwarisi dalam bentuk kolaborasi nyata membangun nagari.*
