-
Mengatur jarak tanam secara konsisten
-
Menghemat waktu pemupukan hingga 60%
-
Mengurangi penggunaan pupuk berlebihan yang berpotensi merusak lingkungan
-
Terbuat dari bahan mudah didapat di daerah setempat, sehingga petani bisa merawat secara mandiri
Damuir, koordinator kelompok tani di Padang Polongan, menyambut positif inovasi ini.
“Pekerjaan memupuk yang biasanya memakan waktu seharian kini bisa selesai dalam beberapa jam saja. Hasilnya juga lebih merata,” ungkapnya antusias.
Para mahasiswa tidak hanya mendemonstrasikan alat ini kepada masyarakat, tetapi juga menyerahkan desain dan panduan pembuatan, sehingga petani bisa memproduksi alat secara mandiri.
Melalui inovasi ini, Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi menunjukkan komitmen nyata dalam menghadirkan solusi yang bermanfaat untuk masyarakat. Program KKN yang tidak hanya fokus pada pengabdian, tetapi juga menghasilkan karya inovatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan sektor pertanian di Padang Polongan, Nagari III Koto Aua Malintang Timur.*