“Kemarin pihak kepolisian datang. Wakapolres Kompol Jon Hendri langsung turun tangan. Beliau berjanji akan membangunkan rumah layak untuk Zainal,” ujar Amri Besman, Wali Nagari III Koto Aur Malintang Utara.
Kompol Jon Hendri menegaskan, bantuan ini murni aksi kemanusiaan.
“Tidak ada kepentingan lain. Ini tugas kami Polri untuk hadir dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan rumah akan dilakukan dalam waktu dekat. Polres Pariaman, pemerintah nagari, dan warga bergotong-royong memberi bantuan.
Namun kisah Zainal menyisakan tanya dan keprihatinan. Di tengah gemuruh program kesejahteraan, mengapa masih ada warga yang memilih hidup di gubuk plastik karena merasa tak pantas tinggal bersama keluarganya? Di mana letak kegagalan kita dalam merangkul mereka yang merasa tersisih?
Kompol Jon Hendri menutup kisah ini dengan pesan yang menggetarkan:
“Kisah Zainal bukan sekadar potret kemiskinan. Ini adalah cermin getir tentang sunyinya hidup dalam sakit dan ketidakberdayaan. Dan di tengah kesunyian itu, kita diingatkan: kemanusiaan tak boleh menunggu viral untuk bergerak.” (RH)