Daerah konvergensi (perlambatan angin) dan konfluensi (pertemuan angin) terpantau di sejumlah wilayah, mulai dari Sumatera hingga Papua. Zona-zona ini berpotensi besar memicu pertumbuhan awan hujan.
BMKG juga mengingatkan potensi angin kencang >25 knot yang dapat memicu gelombang tinggi di berbagai perairan, seperti Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, perairan Bali–NTB, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik timur Filipina.
Prospek Cuaca: 29 Juli – 4 Agustus 2025 Periode 29 – 31 Juli 2025
Cuaca didominasi berawan hingga hujan ringan. Waspadai hujan intensitas sedang di: Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung
Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTT
Kaltara, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan
Angin Kencang: Pesisir selatan Jawa, Bali, dan NTB
Periode 1 – 4 Agustus 2025
Cuaca tetap didominasi kondisi berawan dan hujan ringan. Peningkatan hujan sedang di:
- Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung
- Jabar, Jateng, NTB, Kalbar, Kalteng
- Sulut, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku Utara
- Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua
- Angin Kencang: NTT, Maluku, Papua Selatan
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
- Menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada karhutla akibat cuaca kering di sejumlah wilayah.
- Hindari area terbuka saat hujan petir, serta jauhi bangunan rapuh saat angin kencang.
- Gunakan pelindung UV dan cukupkan cairan tubuh, mengingat cuaca terik masih bisa terjadi.
- Siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
- Tetap tenang dan pahami jalur evakuasi di wilayah masing-masing bila kondisi memburuk. (*)
Catatan: Informasi ini telah diperbarui pada 28 Juli 2025 pukul 18.00 WIB oleh Direktorat Meteorologi Publik BMKG.