Pagelaran menghadirkan lintas generasi dan budaya: Tari Barong Bali yang sarat makna kehidupan, Tarian Merah Putih dengan payung simbol pengayoman, hingga pencak silat oleh aktor sekaligus pesilat Iko Uwais bersama pesilat lainnya yang merepresentasikan kekuatan sekaligus diplomasi budaya bangsa.
Kemeriahan juga diwarnai penampilan anak-anak Miracle Dancers Family yang memadukan tarian tradisional dan modern, serta Musikal Dol dari Bengkulu yang memperlihatkan keperkasaan musik tradisi Nusantara.
“Semangat budaya lokal juga kita angkat, termasuk pacu jalur dari Kuantan Singingi (Riau) yang sempat viral. Negara harus hadir dalam menjaga sekaligus mengembangkan tradisi-tradisi tersebut,” tambah Eko.
Puncak acara terjadi saat Silet Open Up feat Diva Aurel membawakan lagu Tabola Bale. Suasana Istana pecah, bahkan Presiden Prabowo Subianto ikut bergoyang bersama undangan dan peserta upacara.
Dengan balutan seni, budaya, dan semangat kebersamaan, peringatan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka menjadi simbol bahwa kemerdekaan adalah milik semua: dari Sabang sampai Merauke, dari generasi tua hingga muda, dari tradisi hingga modernitas.*
