PADANG, KlikGenZ – Menatap Pemilu 2029, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengambil langkah proaktif dengan membekali 100 kader pengawas partisipatif dari 19 kabupaten/kota se-Sumbar. Para kader ini mengikuti Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang digelar selama tiga hari, 9–11 Juli 2025, di Hotel Pangeran Beach, Padang.
Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, menyampaikan bahwa pengawasan pemilu tidak bisa hanya bertumpu pada jajaran Bawaslu semata. Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat agar pengawasan bisa berjalan maksimal di setiap tahapan pemilu.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Kita butuh kolaborasi agar pengawasan, pencegahan, hingga penindakan pelanggaran bisa lebih menyeluruh,” ujar Alni.
Ia mengungkapkan, pada Pemilu 2024 lalu, laporan dari masyarakat justru mendominasi dibandingkan temuan langsung pengawas di lapangan. Dari total laporan pelanggaran yang masuk ke Bawaslu Sumbar, lebih dari 100 berasal dari masyarakat, sementara hanya 17 yang ditemukan langsung oleh pengawas resmi.
Senada dengan itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Sumbar, Muhamad Khadafi, menyebut kegiatan ini sebagai pijakan awal untuk membangun budaya pengawasan yang lebih kuat dan inklusif.
