“Ini adalah inovasi pertama di lingkungan Bawaslu kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Kami sangat mengapresiasi pelibatan anak-anak muda, termasuk penyandang disabilitas, sebagai bentuk nyata keterbukaan informasi yang inklusif,” tegas Musfi.
Ia menambahkan bahwa program ini selaras dengan semangat kesetaraan dan hak atas informasi publik bagi semua lapisan masyarakat, yang selama ini diperjuangkan oleh KI Sumbar.
Dukungan Provinsi: Aksi Nyata, Bukan Sekadar Wacana
Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Rinaldi Aulia, turut mendukung penuh program ini. Ia berharap agar para duta dapat benar-benar memahami fungsi dan peran Bawaslu sebelum menyampaikan informasi kepada publik.
“Program ini harus terus dikembangkan. Duta-duta yang sudah dikukuhkan tidak hanya sekadar simbol, tapi harus mampu mengedukasi masyarakat secara aktif dan tepat,” ungkap Rinaldi.
Mendorong Budaya Transparansi
Program Duta Keterbukaan Informasi Publik Inklusif ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam pengawasan pemilu tidak melulu bersifat teknokratis, tetapi juga bisa humanis, partisipatif, dan merangkul keberagaman. Bawaslu Padang Pariaman menunjukkan bahwa semangat keterbukaan informasi publik hanya bisa terwujud jika melibatkan publik itu sendiri, khususnya generasi muda sebagai agen perubahan. (*)