Dengan harga jual sekitar Rp25 ribu per kilogram, usaha ini secara langsung mendorong peningkatan ekonomi rumah tangga anggotanya, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan berbasis potensi lokal bisa menjawab tantangan ekonomi masyarakat.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, yang memprioritaskan pemberdayaan kelompok rentan, termasuk perempuan prasejahtera.
“SIG tidak hanya menyediakan bantuan, tapi juga mendampingi agar usaha masyarakat bisa tumbuh secara berkelanjutan. Kami percaya, solusi ekonomi lokal seperti ini adalah investasi sosial jangka panjang,” jelas Vita.
Melalui program seperti ini, SIG berharap bisa menumbuhkan lebih banyak inisiatif berbasis komunitas yang mampu mendorong kemandirian ekonomi, serta membuka ruang gerak lebih luas bagi perempuan di tengah tantangan zaman.
Kini, ibu-ibu di Kelurahan Baringin bukan hanya memanen jamur, tetapi juga memanen harapan dan kemandirian. Berkat semangat gotong royong dan dorongan dari pihak perusahaan, mereka berhasil menjadikan potensi lokal sebagai sumber daya yang menghidupi keluarga.
“Bantuan ini sangat berarti. Sekarang kami bisa bantu ekonomi keluarga. Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung,” tutup Tin Suarni, penuh rasa syukur. (*)