Tabuik sendiri merupakan arakan setinggi belasan meter berbentuk Buraq di bagian bawah dan menara di atasnya, yang melambangkan keranda cucu Nabi Muhammad SAW. Pembuatan dimulai pada 1 Muharam dengan pengambilan tanah, dan puncaknya pada 10 Muharam saat Tabuik dihoyak dan dibuang ke laut Pantai Gandoriah.
Tahun ini, prosesi berlangsung tepat selama 10 hari karena 10 Muharam jatuh pada hari Minggu.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, mengatakan Tabuik merupakan warisan budaya yang mencerminkan semangat gotong royong masyarakat. Ia menegaskan pihaknya menggandeng banyak elemen agar perhelatan ini berjalan sukses dan menarik kunjungan wisatawan. (*ANTARA)