Film Bid’ah dan Bahaya Penyimpangan Ajaran Islam

Penulis : Hanivatul Khairat / Mahasiswi universitas Islam negeri imam Bonjol Padang

Redaksi
Hanivatul Khairat adalah seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Perjuangan mereka membuahkan hasil. Beberapa orang, termasuk istri pertama Walid, akhirnya sadar. Istri pertama Walid melaporkan komunitas tersebut ke pihak berwajib, dan seluruh anggota sekte sesat itu pun dipenjara.

Pelajaran yang dapat diambil dari film Ini

Dari tokoh Walid: Jangan menyalahgunakan ilmu dan kelebihan yang diberikan Allah hanya demi kepentingan pribadi. Manfaatkanlah kelebihan itu untuk kebaikan umat, agama, bangsa, dan negara.

• Dari tokoh Baiduri : Perempuan bukan hanya bertugas di dapur, sumur, dan kasur. Mereka juga memiliki peran penting dalam perjuangan Islam. Jangan jadi perempuan yang diam dan acuh terhadap kemaksiatan. Perempuan harus berani dan tegas dalam menghadapi penyimpangan.

Sebagai hamba yang beriman dan berakal, kita harus kritis dalam menerima informasi, khususnya yang berkaitan dengan agama, baik dari media sosial maupun tokoh agama yang belum jelas keilmuannya. Bentengi diri dengan iman dan ilmu pengetahuan, karena keduanya adalah senjata untuk melawan godaan setan dari kalangan jin dan manusia.

Pahami Islam secara utuh berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, jangan setengah-setengah, agar kita tidak mudah terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan ataupun terbawa oleh ajaran-ajaran menyimpang yang mengatasnamakan Islam. (*)

Exit mobile version