“Saya tidak ingin kehilangan momen untuk bertindak. Kita harus segera turun ke bawah, menyapa dan membimbing anak kemenakan,” ujarnya.
Diskusi berlangsung hangat dan serius. Ketua Harian LKAAM menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini, sementara Ketua MUI menyebut situasi saat ini seperti “kembali ke zaman jahiliah”. Kapolres AKBP Ahmad Faisol menilai forum ini sebagai langkah awal untuk kerja kolaboratif yang serius.
Tokoh adat menyoroti lemahnya peran ninik mamak dalam keluarga, serta lunturnya ikatan emosional dengan generasi muda. Sejumlah usulan pun mengemuka, seperti penguatan peran adat dan Bundo Kanduang, serta optimalisasi Dana Desa untuk program sosial dan pendidikan.
Menutup pertemuan, Bupati JKA mengumumkan beberapa langkah konkret, antara lain:
- Penutupan kafe tak berizin
- Pengaturan jam bermain anak
- SKB lintas sektor sebagai landasan aksi bersama
- Dorongan terhadap anak-anak untuk mendalami ajaran Islam dan menghafal Alquran
“Kita mulai dari yang kecil tapi nyata. Ini ikhtiar bersama untuk menyelamatkan masa depan Padang Pariaman,” pungkas JKA. (*)